Selasa, 14 Juni 2016

Teknologi Informasi dan Multimedia



BAB 1

PRE-PROCESSING



Shaft   assembly   adalah   model   analisis   struktur   part   untuk   mengetahui   batas
kemampuan part dengan material tertentu dan menahan beban yang dikenakan kepadanya baik secara statis , tekan ataupun beban puntir.




Benda yang akan di analisis strukturnya adalah Poros, Bearing, dan Pulley. Berikut ini langkah langkah dalam menganalisis Poros, Bearing, dan Pulley menggunakan software Solidwork :
Ø  Buka aplikasi SolidWorks.
Ø  Setelah itu, klik FILE pada toolbar  menu. Pilih   “Shaft Assem”.
Ø  Kemudian pilih tab Simulation.



Ø  Pilih ”Study Advisor,-New Study”.

Ø  Isi study name sesuai dengan nama sendiri, “Rahmat”





Ø  lalu pilih static untuk tipe analisis. Setelah itu klik tanda ceklis seperti pada gambar dibawah ini.



Ø  Maka tampilannya seperti gambar dibawah ini:

Ø  Pilih “Part” pada Model True, pilih Bearing-1, klik kanan, pilih Apply/Edit Material.




Ø  Pilih materialnya, Solidworks Materials, Steel, AISI 304. Lalu Apply, kemudian Close.































Ø  Setelah itu, Pilih “Part” pada Model True, pilih Bearing-2, klik kanan, pilih Apply/Edit Material.



















Ø  Pilih materialnya, Solidworks Materials, Steel, AISI 304. Lalu Apply, kemudian Close.

Ø  Setelah itu, Pilih “Part” pada Model True, pilih Poros-1, klik kanan, pilih Apply/Edit Material.
Ø  Pilih materialnya, Solidworks Materials, Aluminium Alloys, 1350 Alloy. Lalu Apply, kemudian Close.






























Ø  Setelah itu, Pilih “Part” pada Model True, pilih Pulley-1, klik kanan, pilih Apply/Edit Material



















Ø  Pilih materialnya, Solidworks Materials, Aluminium Alloys, 1350 Alloy. Lalu Apply, kemudian Close.

Ø  Pilih materialnya, Solidworks Materials, Aluminium Alloys, 1350 Alloy. Lalu Apply, kemudian Close.
Ø  Setelah itu, pilih Connection pada Model True, klik kanan. Lalu pilih Bearing.



Ø  Setelah itu, pilih bearing yang atas. Klik sisi dalam bearing sampai berubah warna menjadi biru.



Ø  Setelah bagian dalam bearing yang atas berubah warna, lalu klik kotak warna pink pada kolom Connectors, Type. Klik batang poros, maka batang poros berubah warna menjadi pink.


Ø  Setelah itu, klik OK . Maka hasilnya seperti gambar dibawah ini :























Ø  Setelah itu, lakukan hal yang sama pada bearing yang bawah. Klik sisi dalam bearing yang bawah sampai beruabah menjadi warna biru. Klik kotak pink pada kolom Connectors, Type, lalu klik batang poros.



















Ø  Setelah itu, klik OK      .
Ø  Klik Connection Advisor pada Tab Simulation, pilih Contact.

Ø  Blok gambar sampai berubah warna menjadi warna pink.



Ø  Klik Find Contact Sets pada model true Contact Sets, Components.






















Ø  Jika sudah, blok Contact Set-1 sampai Contact Set-10,  pada model true contact  set

Result, lalu klik         . Maka Contact Set-1 sampai Contact Set-10 tadi   yang diblok akan hilang.
Ø  Klik OK .
Ø  Setelah itu, klik Fixtures Advisor pada Tab Simulation, pilih Study Advisor.




Ø  Klik bagian belakang bearing yang atas dan bering bawah, yang bentuk kotak .Maka akan hasilnya seperti gambar dibawah ini.
Ø  Setelah itu klik       OK.
Ø  Langkah selanjutnya yaitu, klik kanan pada External Loads Model True, Pilih Force.
















Ø  Klik bagian atas poros.




Ø  Masukan tekanannya yaitu 5N.
















Ø  klik       OK.
Ø  Jika sudah, klik kanan lagi pada External Loads Model True, Pilih Centrifugal.


















Ø  Klik batang poros sampai berubah warna menjadi warna biru.

Ø  Pada kolom Centrifugal, Centrifugal Force, masukan kecapatan putarnya yaitu, 250 rad/s.
Ø  Klik OK .
Ø  Klik kanan lagi pada External Loads, pilih Bearing. Klik bagian dalam pada bearing yang atas, klik hingga berubah warna jadi biru.





Ø  Klik












Ø  Klik OK .
Ø  Setelah itu, lakukan hal yang sama pada beraing yang bawah. Klik kanan pada Klik kanan lagi pada External Loads, pilih Bearing. Klik bagian dalam pada bearing yang bawah, klik hingga berubah warna jadi biru.







Ø  Klik OK .
Ø  Setelah poros dan bearing diberi tekanan, selanjutnya menentukan sudut putar dari pulley. Klik Insert, Pilih Reference Geometry, lalu klik Axis.



Ø  Setelah itu klik bagian tengah dari Pulley , yang ada diantara bagian lingkaran pulley yang besar. Klik hingga berubah warna jadi biru.


Ø  Klik OK .
Ø  Setlah itu masukan kekuatan putaran dari Pulley. Klik kanan pada External Loads, pilih Pulley. Klik bagian dalam pada pulley yang ada diatara lingkaran pulleybyang besar, klik hingga berubah warna jadi biru. Masukan tekanannya yaitu 9 N. Klik   pada Reverse Direction agar putaran pulley searah dengan putaran poros.

















Ø  Setelah itu, klik lingkaran  yang ada di Selected  Direction. Pada kolom    force,  klik

arah gaya Y            , masukan kekuatannya 10 N.
Ø  Klik OK .

BAB 2 SOLVER-SOLUTION



Ø  Setelah semua pengaturan awal untuk melakukan state analysis sudah dilakukan, langkah selanjutnya adalah solver. Klik ”RUN”, pilih “RUN”.
Ø  Tunggu hingga selesai, hasilnya seperti gambar dibawah ini.





Proses ini merupakan langkah perhitungan analisis dari subject dengan cara perhitungan elemet per elemet pada meshing system. Langkah perhitungan yang dilakukan secara  otomatis oleh computer dengan meggunakan model matematika lanjut (Hukum Hoke, Rumus Diferensial/Laplace serta Rumus Matriks).
F = k . x

Fp = -F
Fp = -k.x





BAB 3

POST-PROCESSING


Ø  Setelah proses solving selesai dilakukan, hasil dari proses solving dapat langsung keluar atau terlihat.




Ø  Dari hasil proses solving, dapat disimpulkan bahwa benda tersebut aman. Ini berdasarkan skala keamanan dari benda tersebut yaitu lebih dari 2. Jika hasil solvingnya menunjukan skala keamanan dibawah 1, maka benda itu tidak dapat dipakai sebab tidak aman atau tidak sesuai standar. Sedangkan jika hasil solvingnya berkisar 1-2, maka benda tersebut dapat digunakan, tapi tidak dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama.
Ø  FaktorKeamanan
Sy
Perhitungan faktor keamanan (5) =
σe
Dimana :
Sy =     Yield Stress.Untuk material Alloy Steel Yield stress diketahui sebesar
9.17 x 107 N/m2
σe   =   Tegangan Von Mises maksimum. Pada analisa tegangan Von Mises stress diketahui sebesar 1.7 x 107 N/m2

Sy
Ø  Maka :             (5) =     =
σe

9,17 x 107 N/m2
1.7 x 107 N/m2

=   5.40

Ø  Setelah semua data dari Post Processing sudah didapat dan ingin ditampilkan dalam bentuk  word,   maka    hal                yang      harus     dilakukan       adalah   klik               Report
pada tool Simulation

Ø  Klik Publish                       ,  maka  hasilnya  aakan  ditampilkan  dalam bentuk word dokumen.