Rabu, 02 April 2014

INDONESIA BUTUH SATELIT



INDONESIA BUTUH SATELIT

            Tragedi lenyapnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 nampaknya dijadikan pelajaran bagi negara lain. Rumitnya pencarian pesawat yang telah hilang sejak awal Maret lalu dengan menggunakan teknologi satelit mengingatkan potensi bencana yang akan terjadi di indonesia dengan wilayah yang sangat luas. Menurut Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA), Ridwan Jamaludin mengatakan, wilayah Indonesia yang cukup luas dengan dinamika wilayah yang sangat aktif sangat memerlukan teknologi satelit. Teknologi Satelit ini sangat efektif dan efisien untuk digunakan menemukan objek-objek tertentu diwilayah Indonesia yang sangat luas.
            Selain itu, satelit tidak hanya diperlukan dalam konteks mencari pesawat MH370, teknologi yang terpasang di angkasa tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk masalah kebencanaan, seperti untuk mengetahui dengan segera wilayah mana saja yanh di Pantai Utara Jawa (Pantura) yang tergenang air dan untuk memperole data-data titik api (hotspot) yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Tetapi sayangnya, indonesia belum memiliki satelit remote sensing yang operasional, bahkan masih banyak menggunakan satelit dari negara lain. Meskipun dari sisi pengembangan teknologi, pengkajain dan penerapannya , Indonesia sudah punya dan telah dilakukan BPPT dalam 25 tahun terakhir.
            Ia juga mengakui selama ini memang sudah menggunakan satelit untuk pemetaan dan mengidentifikasi objek-objek tertentu. Akan tetapi, hal ini masih memiliki kendala yang sering kita hadapi ketika menggunakan satelit milik negara lain adalah dari sisi biaya dan karestertik wilayah Indonesia. Sementara, beberapa wilayah di Indonesia masih banyak yang tertutup awan dan sangat sulit ditembus oleh satelit berbasis optik. Selain itu juga memiliki hutan yang yang luas dan tidak mudah untuk melihatnya dengan menggunakan data-data satelit yang tersedia dipasaran.
            Menurut Perekayasa Teknologi Remote Sensing (PTRS) BPPT Muhammad Evri, teknologi Atelit memiliki kemampuan membawa sensor berkemampuan mengindera bumi dan mengidentifikasi objek yang ada dimuka bumi, termasuk dilautan. “Kemampuan sensor untuk mendeteksi objek di muka bumi itu kemudian diolah menjadi sebuah citra, lalu hasil dari satelit tadi diserahkan kepada lembaga otoritas untuk ditindak lanjuti,” sambungnya. 

Sumber : Koran Indopos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar